SERGAPLAMPUNG – Dianggap meresahkan warga, sekelompok emak-emak gruduk lokasi diduga tempat karaoke terselubung maksiat. Diindikasi lokasi yang berada di Kampung Pakuanbaru Kecamatan Pakuanratu, Waykanan Lampung itu milik oknum anggota Brimob.
Video penggrebekan puluhan emak-emak yang beredar luas di media sosial itu, awalnya terlihat seorang perempuan berambut sebahu yang diperkirakan salah seorang Wanita pemandu lagu (PL) menggedor-gedor pintu, terlihat gupek. Tak lama pintu dibuka dari dalam, dan Wanita tersebut langsung menyelinap kedalam. “Bukain, bukain pintu,” pinta Wanita berbaju warna putih bergaris hitam, mengenakan androk pendek itu.
Emak-emak yang sudah berada diluar, segera bersorak. “Ohhh podo mlebu rene kabeh (pada masuk sini semua), huuuuuuu,” teriak mereka. Seraya dua orang emak-emak menggedor pintu tersebut.
Divideo lain yang disiarkan secara langsung oleh pemilik akun facebook, Wulandari Fian, mempellihatkan pasukan emak-emak yang sudah merangsek kedalam rumah itu. Gaduh saura emak-emak itu meneriakan berbagai macam pembicaraan.
Seorang pria berkaos kuning, berbadan tegap, dengan rambut cepak, terlihat menahan emosi atas perlakuan emak-emak tersebut, bahkan pria tersebut mencoba menarik tangan seorang Wanita untuk diajak berunding didalam. Namun permintaan itu ditolak oleh semua emak-emak.
Rumah berpintu rolling warna orange, yang ditasnya dipasang banner bertuliskan Zea Seafood itu, dari keterangan yang dihimpun media ini, aawalnya merupakan sebuah warung makan, tetapi setalah lama beroperasi, diduga alih fungsi jadi tempat karaoke. “Awalnya rumah makan, tapi lama-lama jadi tempat maksiat. Yang punya brimob kalau gak salah,” ujar salah seorang sumber yang enggan disebut Namanya, via pesan singkat Whatsapp, Kamis (02/02/2023).
Kepala Kampung Pakuanbaru, Edison yang dihubungi via telpon genggamnya mengatakan, emak-emak itu melakukan aksinya pada Rabu (01/02/2023) sekitar pukul 20.00 hingga 21.30 WIB.
“Jadi tadi malam, sekitar pukul 20.00 sampai 21.30, ibu-ibu menggeruduk rumah toko milik pak Turiman. Ibu-ibu ini datang kesana karena sudah meresahkan,” katanya.
Menurutnya, dari informasi yang didapat, lokasi itu milik Zen, salah seorang oknum anggota Brimob, yang bertugas di Lampung Timur. “Sudah kami mediasi di balai kampung tadi pagi (Kamis,RED), walau sempat a lot, karena Pak Zen dan Pra, sebagai pemilik tidak terima. Saya sempat emosi juga, walau saya sedang sakit, karena mereka mereka bawa-bawa nama pak Kiai Ismail, pemilik ponpes dan Ibu Camat, katanya sudah izin. Ternyata setelah hadirkan pak ismail dan saya telpon bu Camat, ternyata mereka tidak pernah mememberikan izin itu, apalagi meresahkan warga,” ujarnya.
Ditanya apakah dilokasi itu banyak hal yang tidak baik, Edison mengaku belum tahu secara pasti. “Karena saya sendiri belum pernah kesana (Lokasi penggerebekan), jadi saya tidak berani memastikan, tapi infonya ada Wanita penghibur juga. Kalau kabarnya buka jamberapa aja, tergantung pengunjung, hanya siang aja mereka berhenti,” kata Edison.
Edison dengan tegas mengaku akan memberantas semua bentuk maksiat dan lokasi-lokasi yang dijadikan ajang tidak baik hingga meresahkan warga.Andi