Tanggamus,-SERGAPLAMPUNG,-Besarnya kucuran dana dari kementrian pusat yang di tujukan demi percepatan kemajuan desa dan menurunkan kemiskinan serta pusat, membuat Yanto selaku kepala desa kebumen kec. sumberejo kab. tanggamus diduga gelap mata, Senen 15/07/23.
Pasalnya dari realisasi anggaran dana desa desa kebumen yang di kelola Suyanto diduga kuat banyak mark-up dan fiktif.
Mirisnya, indikasi korupsi gerogoti uang negara tersebut diduga tak hanya dilakukan oleh kepala desa saja namun berjamaah, seperti pengadaan (peta wilayah) dengan harga yang sangat fantastis mahal dan sangat tidak wajar. dan tentunya saling menguntung antara kedua belah pihak padahal semestinya banyak yang lebih bermanfaat dalam merealisasikan anggaran dana desa daripada peta wilayah tersebut.
Menurut keterangan Yanto selaku kepala pekon ketika di komfirmasi terkait harga peta wilayah. Ia pun enggan menyebutkan siapa di balik peta wilayah tersebut, ada apa?.
” Peta wilayah itu harganya tergantung luasnya wilayah,” tuturnya singkat terkesan sangat merahasiakan.
Berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan, Yanto menganggarkan peta wilayah Rp:(75.000.000.00) tujuh pulu lima juta rupiah.
Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh pembengkakkan di beberapa item anggaran yang di lakukan kades Bumen dalam menjalankan aksinya demi memperkaya diri.
Poster/baliho/informasi APBDES, LPJ
Tahun 2021 tahap 2
- Rp: (56.400.000).
Poster/baliho/informasi APBDES, LPJ
Tahap 3
-Rp: (63.400.000).
Poster/baliho/informasi/ APBDES, LPJ tahun 2022 tahap 1
Rp: (60.650.000)
- Rp: (29.350.000)
Poster/baliho/informasi/APBDES tahun 2022 Tahap 2
Rp: (60.650.000)
- Rp: (63.850.000)
Poster/baliho/informasi/APBDES Tahun 2022 tahap 3
Rp: (60.650.000)
- (63.650.000)
Poster/baliho/iformasi APBDES tahun 2023 tahap 1
Rp: (42.200.000)
Padahal, kata iriyanto seorang penggiat anti korupsi di kabupaten tanggamus, tidak pernah terlihat terkait informasi tentang anggaran pendapatan belanja desa yang terpampang (baliho) dan informasi terkait kegiatan lainnya yang di dipajang di tempat umum, kalaupun ada hanya beberapa lembar baliho dan semua orang tau pembuatan baliho permeter hanya 100,000 sampai 150.000 harga nya, dan dalam satu tahun tidak akan menghabiskan anggaran 10.000.000 untuk pembuatan baliho kegiatan desa.
” Melihat dari laporan realisasi dana desa desa kebumen, saya yakin banyak permainan yang dilakukan oleh oknum kades Yanto yang berpotensi merugikan uang negara, dan ini tidak bisa di dibiarkan saja, kita harus berbuat untuk berantas korupsi,” ucap iriyanto di kantor penggiat anti korupsi di kab. tanggamus.
Budi selaku sekretaris camat sumberejo ketika dikonfirmasi terkait realisasi dana desa di kecamatan sumberejo mengatakan.
” Inspektorat selalu turun setiap tahun, apa hasil monep, ya sudah kami laporkan, apa temuan kita ya kita laporkan ke inspektorat, ” apa hasil yang dikerjakan desa ya kita laporkan ke inspektorat, kami hanya perpanjangan tangan dari inspektorat,” ujar sekretaris camat sumberejo di depan kantor camat sumberejo.
Iriyanto menambahkan, dari yang tertera diatas masih banyak item-item belum dicantumkan yang beraroma korupsi seperti pembangunan infrastruktur di desa kebumen yang nantinya kami akan menggandeng tim ahli untuk turun kelapangan mengecek sesuai anggaran.
” Kami bersama tim penggiat anti korupsi akan segera melengkapi data-datanya dan secara resmi akan melaporkan oknum kades kebumen (suyanto) ke kejaksaan negeri (Kejari) tanggamus secepatnya, ” ujar riyanto.
(Ibat)