
Way Kanan,SERGAPLAMPUNG
Ditengah tengah upaya Kepolisian Republik Indonesia mekakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) diantaranya giat upaya KRYD Polres Way Kanan bersama Forkopimda Way Kanan, TNI Dan Instansi terkait lainnya yang sedang digalakkan guna mencegah aksi premanisme dijalan lintas tengah sumatra.
Selain kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) beberapa waktu lalu Pemerintah Daerah Way Kanan telah melaksakam rapat koordinasi pembahasan wacana pembentukan tim anti premanisme bersama seketaris daerah way kanan diruang sekda way kanan lampung yang dihadiri berbagai unsur diantaranya Polres Way Kanan, Kodim 0427 Way Kanan, Subdenpom Way Kanan, , Dinas Perhubungan Kabuparen Way Kanan serta beberapa dinas terkait, Camat Way Tuba, Camat Blambangan Umpu, Camat Umpu Semenguk, Camat Baradatu, Camat Gunung Labuhan serta instansi terkait.
Namun dugaan pungli ankutan batu bara dijalan lintas tengah sumatra lampung_sumatra selatan disinyalir terus berlanjut dengan berbagai modus operandik, berdasarkan informasi yang didapat team jurnalalis adanya indikasi pungli terstruktur sistematis dan masip secara terorganisir yang diduga terorganisir beberapa pos melalui satu pintu pos Putra Rajawali Martapura.
Dimana berdasarkan informasi yang telah dihimpun pengondisian meliabat salah satu oknum nama berlatar belang dan/atau tergabung pada pos putra rajawali Martapura (Pemeliar dengan panggilan paksu-Red)
“Pos Putra Rajawali Martapura, Data kendaraan bayar langsung melalui Paksu” Ungkap Sumber.
Untuk diketahui oknum pimeliar dengan panggilan paksu diduga menaungi bebera surat jalan LB, LKA, BMU, Tubaba, Tribuana, OAC, BPJ dan Mantap 88 yang disinyalir mencapai ratusan mobil/hari.
Sampai berita ini diterbitkan nama pamiliar dengan sebutan Paksu maupun pengurus pos Putra Rajawali belum dapat terkonfirmasi.
(An/SGP)